Pagi-Mu yang
indah telah terbangun
Karna malam-Mu
yang lelah telah tertidur
Pagi-Mu bangun
mendahuluiku
Karna aku
seperti malam-Mu, lelah
“Pagi” sapaku
“Kau mau
kuceritakan sesuatu?
Tak usah kau
jawab aku tahu kau mau.
Kemarin, ibuku
ulang tahun.”
“Ibu yang mana,
bukanya mei ulang tahun ibumu?”
“Tumben kau
menjawab?
Ini ibu yang
satu
Aku sudah
membuat puisi untuknya, kau mau membaca? Ini:”
Ibuk, puisi
yang kubuat, semoga kau suka
Karena resepnya
datang dari setiap tarikan garis senyum diwajahmu
Karna kalimatnya
tersusun atas rasa syangmu
Sayangmu itu
sangat romantis
Bahkan Leonardo
Dicaprio bisa murka karenanya
Sayangmu itu
sangat romantis
Aku takut akan ada
banyak orang yang jatuh karenanya
Dan sangat
khawatir, engkau bingung mau menolong siapa
Puisi yang
kubuat, semoga kau suka
Karna
bersamanya, aku kirim seribu kupu-kupu kerumahmu
Mereka
menyembul dari dasar perutku
Sebagian
berwarna jingga dan membawa cinta
Sebagian berwarna
ungu dan membawa rindu
Sebagian lagi
tak punya warna, mereka ingin berkata:
“Selamat ulang
tahun ya, ibu."
t : @fachriley
bagus sih isinya,
BalasHapustapi diksinya biasa.hehe
sotoy ya,
ini mesti pas baru pertama kali nulis, pas awal-awal yaa.
langkah awal itu pijakan pertama untuk menjadi hebat :)