Hari ke-4 dalam #30HariMenulisSuratCinta
Untuk Rahne Putri
Halo kak rahne, apa kabar?
Dalam surat ini, sengaja kuberi judul sadgenic, yang mana itu
adalah judul bukumu, karena ketika nanti ada yang membaca, mereka akan langsung
tahu surat ini untukmu. Kak, kau unik seunik namamu, kau lentik selentik
sajakmu, dan kau menarik semenarik hidupmu. Ingat kan kalimat barusan? Pasti ingat,
itu kalimat yang ditulis bang zarry, teman katamu. Kalian berdua memang pecinta
kata yang saling melengkapi.
Jangan tanya aku tahu dari mana, karena jawabannya hampir sama
dengan jawaban followersmu, kak. Tapi ijinkan aku yang bertanya, kenapa orang tua
kakak menamai anaknya Rahne Putri? Apa artinya? Bang zarry memang benar, itu
nama yang sangat unik. Sebelum tahu kak rahne, hanya ada satu nama yang menurutku
unik, Luna Mentari Pagi. Dia tetanggaku, kak, perempuan juga. Bagaimana namanya,
unik kan?
Dalam surat ini, ingin kusampaikan kekagumanku pada setiap kata
yang kakak rangkai menjadi kalimat. Bahkan kalimat yang tidak lebih dari 140
karakter dalam twitter, termasuk yang ini, “Aku ingin berkenalan dengan masa lalumu
dan menemani masa depanmu. Sekarang, dibangku masing-masing, biarlah mata
saling menjabat, hati merambat.” Kalimat itu seperti menjelaskan bahwa kita boleh
perduli terhadap masa lalu seseorang, namun jangan mempermasalahkannya sama
sekali.
Aku tidak akan membuat surat ini panjang dan tidak enak lagi
dibaca. Jadi, kuakhiri saja. Jangan lupa menutup telepon penyeluruh, agar bisa
hidup dan memulai hari lagi.
SALAM RAHNESIA!!!
BalasHapus